STORY OF MY LIFE
I HAVE A DREAMS
(Endi Deswanto)
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamu’alaikum.
Wr. wb
Aku akan bercerita sedikit kisah
hidupku, mungkin diantara kalian ada yang telah mengenalku, atau mungkin ada
yang belum kenal? nyimak aja ya!atau bisa juga kenalan J
.
Di Tiyuh
Menggala Mas, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Provinsi Lampung. Disinilah aku dilahirkan, namaku Endi Deswanto orang-orang
sering memanggilku Endi, aku adalah anak kedua dari orang tuaku yang bernama
Rumli dan Ibuku Hamidah. Kedua orang tuaku hanyalah tamatan SD sederajat,
minimnya pendidikan formal menuntut kedua orang tuaku bekerja sudah 20 Tahun
sebagai buruh tani penyadap karet milik orang. Aku juga mempunyai satu orang
kakak yang sudah bekerja dan 3 orang adikku yang masih menuntut ilmu dibangku
sekolah. Aku asli Lampung Pribumi, dari kecil
hingga sekarang aku menetap di Lampung tanah kelahiranku, walau pun anak keduaakan
tetapi dalam etnis lampung mengenal sistem Patreliniar atau garis keturunan di
bawa oleh seorang anak laki-laki yang dianggap tua. Saat kecil aku tidak pernah
merasakan yang namanya TK karena aku langsung SD, aku waktu kecil bisa di
bilang Nakal, Bandel, gak bisa diatur, ya maklum apa yang bisa diperbuat oleh
anak yang berumur baru 7 Tahun, tapi jikalau aku mengingatnya sekarang masa SD
sungguh menyenangkan, karena belajar itu nomor dua, bermain nomor satu.hee Tapi
jangan salah paham dulu ya, sebagai Siswa tentunya belajar adalah hal yang
paling utama tentunya, setelah selesai SD aku melanjutkan Pendidikan di
Menengah Pertama yang jaraknya sekitar 8 Km dari rumah tepatnya di Paganza City.
Ketika SMP aku membuka wawasanku semakin
luas lagi, belajar banyak istilah yang belum pernah aku dengarkan, seperti Apel
Pagi. Karena saat SD yang aku tau hanyalah Upacara, dengan lugunya aku bertanya
dengan temanku. “Apel itu apa ya?”, mungkin dalam hatinya mengatakan bener-bener
wong Deso,wkwk. Ya tak apalah aku emang orang desa, mengapa aku harus malu?Saat di SMP aku berangkat naik angkot,
dengan ongkos Rp. 3000,00 untuk pulang pergi, jadi setiap hari aku hanya diberi
uang tiga ribu hanya untuk naik angkot, tidak ada uang jajan, sehingga aku
putuskan untuk pulang tidak naik angkot, uangnya aku simpan dan terkadang aku
jajan karena melihat teman-teman yang lain jajan, aku tidak sendiri ketika
pulang sekolah. Aku dan teman-teman biasanya menunggu di pinggir jalan, untuk
nebeng agar bisa pulang, kami selalu kompak kalau seandainya ada motor yang
kami tumpangi hanya bisa membawa satu orang bukan dua orang maka kami tidak
jadi numpang, inilah rasa kesetiakawanan kami, tapi jikalau aku dan teman-teman
tidak mendapat tumpangan kami sering berjalan kaki sejauh 8 Km hingga sampai ke
rumah. Saat masuk kelas favorit dikelas 7A, saat itu aku
pernah menjuarai Lomba Catur putra tingkat Kabupaten, tapi saat dikelas favorit
aku menjadi seseorang yang pemalas, suka nyontek, males belajar, liat punya
temen, hingga kenaikan kelas 8 aku tidak lagi dikelas Favorit, aku masuk kelas
8B, dari situ aku berpikir kembali setiap orang pasti punya mimpi begitu pula
denganku, mengapa dulu aku harus mencontek? Aku kembali lagi ke diriku yang
sebenarnya, aku mulai belajar dan mempunyai komitmen tidak akan mencontek,
hingga semester 1 Alhamdulillah aku masuk 3 besar dikelas. namun saat semester 2 godaan datang
kembali, aku mulai mengikuti pencak silat yang terkadang pulang hingga larut
malam, aku berteman dengan orang yang salah, hingga aku ikut-ikutan, membawaku
lupa untuk belajar dan menghabiskan waktu tidak jelas, saat itu aku pernah berdo’a agar aku masuk kelas 9C
(Kelas Favorit), ya benar saja do’aku dikabulkan oleh
Allah berkat prestasiku yang menurun drastis menjadi peringkat 7 dikelas. Dan
ternyata kelas favoritnya berubah menjadi 9A. Lagi-lagi aku harus berhenti
sejenak ditengah jalan, kurasakan embun yang sejuk menyentuh wajahku, jalan
masih panjang, aku tak mau terpuruk dalam kesedihan yang mendalam, aku bangkit
kembali aku masih punya mimpi. Saat dikelas 9 aku belajar lebih giat lagi, dan
disemester 1 itu alhamdulillah aku meraih peringkat 1 dikelas dan masuk 10
besar UN disekolah, tak tau mengapa kebanyakan sahabatku adalah seorang wanita,
bahkan dari kelas 8 aku duduk sebangku dengan sahabatku seorang wanita semoga
kalian masih ingat masa-masa SMP kita yang Gokil abis, Dear My Friend Deni
Zela, Neti Susanti, Winda, Novita, Cindy, Jefry, Exi, Yeni, Ahmad dan yang
lainnya, aku itu paling susah buat menghapal nama orang dan gampang lupa,
bahkan nama teman sekelas sendiri aku lupa dan terkadang bertanya seperti orang
yang Amnesia, “Ohh, iya nama Kamu siapa ya aku lupa??” tapi kalau wajah aku
selalu ingat kok,hehe.
Memasuki Semester 2 menjadi detik-detik
perpisahan kami, aku mendaftar di SMAN 1 Tumijajar melalui jalur undangan akan
tetapi aku gagal, aku mendaftar kembali di jalur Umum, memang Alumni SMPku
sangat sedikit yang disana mungkin karena jarak yang cukup jauh itu menjadi
alasan utamanya, sekitar 25 Km dan melintasi 3 kecamatan, tapi aku begitu nekat
karena masih begitu penasaran yang katanya sekolah favorit di Kabupatenku.
waktu itu aku
mempunyai rencana untuk sekolah sambil mondok agar tidak terlalu lelah pulang
pergi, Aku pun mengikuti beberapa tahap tes seleksi masuk SMA, Alhamdulillah saat
pengumuman aku diterima peringkat ke-25, saat aku diterima kedua orang tuaku
langsung mengantarkanku ke Pondok Pesantren MHM dekat dengan sekolah, kebetulan
waktu itu lagi bulan Ramadhan.
Saat pertama di
Pondok aku harus menyesuaikan diri dengan keadaan pondok, harus memakai sarung
setiap harinya, dan kopiah. Ketika pagi aku berangkat ke Sekolah dan pulangnya
aku belajar di Pondok, suasana pondok di bulan Ramadhan membuatku merasa
menjadi seorang santri untuk pertama kalinya dalam hidupku, akan tetapi semua
itu tidak bertahan lama, saat libur lebaran aku pulang ke Rumah dan memutuskan
untuk berhenti dari pondok, alasannya karena cukup sulit bagiku untuk sekolah
Negeri dan Pondok karena saat di Pondok terkadang tidak ada waktu untuk
mengerjakan tugas sekolah karena tidur terkadang hingga larut malam, sampai di
Sekolah aku selalu ngantuk di Kelas, selain itu juga aku tidak bebas untuk mengikuti
kegiatan sekolah ataupun exscool jadi kuputuskan untuk keluar dari pondok,
berat rasanya meninggalkan teman-teman di pondok akan tetapi apa boleh buat,
mulai saat itu aku berangkat ke Sekolah mengendarai Motor menempuh perjalanan
sekitar 25 Km, melintasi 3 kecamatan, dengan waktu perjalanan 45 Menit untuk
bisa sampai di Sekolah, aku berangkat dari rumah jam 06.30 dan sampai disekolah
jam 07.15 saat Bell masuk aku baru sampai di Sekolah, itu aku lakukan selama
tiga tahun sampai dengan sekarang. Awalnya waktu itu aku sangat berminat dengan
jurusan IPA karena aku sangat menyukai Matematika akan tetapi yang membuat
hatiku hancur saat pembagian jurusan aku masuk di IPS 3, jurusan yang tidak aku
sukai. Waktu itu aku punya pikiran untuk pindah ke IPA akan tetapi lambat laun
aku mulai menyukai pelajaran IPS karena guru-gurunya menyenangkan, dan
membuatku untuk mengurungkan niatku untuk pindah ke IPA.
Saat
di kelas X aku mengukuti 6 Exscool tujuanku hanya agar aku dikenal banyak
orang, mulai dari OSIS, ICT, KIR, Radio, Pramuka, Rohis, bukan hanya
mendapatkan teman tetapi juga ilmu yang sangat bermanfaat, karena aku mengikuti
banyak exshool aku lebih sering mengikuti lomba-lomba diluar kelas, tak jarang
aku selalu meninggalkan kelas hanya selisih 3 hari saat pulang lomba, lalu aku
berangkat lagi untuk lomba, ini lomba yang pernah aku ikuti selama di SMA,
Juara 1 lomba Ceramah Tingkat Kabupaten, Juara 1 Lomba Pidato PAI dalam acara
Pentas Pai Tingkat Provinsi, Juara AHMBS 2014 Karya Ilmiah Remaja Tingkat
Provinsi, Juara 1 PCTA Tingkat Kabupaten dan Juara 3 Lomba Parade Cinta Tanah
Air (PCTA) Tingkat Daerah, Juara 3 LCC 4 Pilar Kebangsaan Tingkat Kabupaten,
Juara 2 Da’i GIS tingkat Provinsi 2016, Peserta lomba Karya Ilmiah dan Ceramah
Pentas PAI Tingkat Nasional, LCC IPS dies Natalis Unila Tingkat Provinsi,
Olimpiade Sosiologi Tingkat Provinsi. Aku juga aktif dalam kepanitiaan di
berbagai acara Forum Antar Rohis Kabupaten Tulang Bawang Barat, itu semua hal
baru bagiku yang tidak aku dapatkan di SMP. Karena ambisiku yang mengikuti
banyak exshcool aku lebih banyak menghabiskan waktu di Sekolah untuk mencari
ilmu dan pulang ke Rumah selalu sore hari.
Selain
itu banyak orang yang selalu menginfirasiku untuk terus belajar terutama di
ROHIS yang selalu memotivasi untuk terus hijrah, hingga aku meraih juara 1 di
kelas X saat semester 1 dan juara 4 Umum,
Aku terus berjuang hingga kenaikan kelas XI aku meraih juara 1 Umum. Mulai saat
itu aku masuk kelas IPS 1 dan disini aku belajar memahami mereka, sainganku
cukup sulit aku terkadang mendapatkan nilai lebih rendah dari mereka, akan
tetapi aku terus belajar hingga aku tetap meraih juara 1 Umum, waktu itu aku
mendapatkan amanah untuk menjadi Ketua Umum ROHIS (Rohani Islam) sekaligus
Kepala Bidang 1 Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di OSIS dan
aku juga pernah menjadi Wakil Ketua Fornusa Lampung (Forum Rohis Nusantara
Lampung). Manusia tak ada yang sempurna, terkadang khilaf, dan banyak salahnya,
disini aku selalu diingatkan akan kuatnya motivasi, hingga semangatku melejit
menjulang keangkasa, aku juga sering mengikuti pelatihan dan training
motivations di ROHIS, aku beri sedikit bocoran apa yang aku lakukan selama 3
tahun ini jika motivasi belajarku menurun, aku memang tidak suka bernyanyi
karena aku tau suaraku tidak mendukung, bahkan satu pun lagu aku tidak ada yang
hapal, paling Cuma Reffnya saja itu pun salah-salah. Karena jarak dari rumah ke
sekolahku cukup jauh sekitar 45 menit, aku manfaatkan untuk mengumpulkan
energi,, (ehh jangan mikir yang aneh-aneh dulu ya nanti dikirain Super Saiya
lagi) hehe. Aku sering mengulang hapalan, atau pun pelajaran di atas motor, toh
tidak ada yang tau kan? Aku pakai Helm. Bahkan ceramah di atas motor, dan
terkadang aku berbicara dengan diriku sendiri saat aku sedang kehilangan
motivasi.
“Apa
yang terjadi pada dirimu? Mana semangatmu yang dulu kau kobarkan? Kau sendiri
yang mengatakan bahwa. Aku bisa juara 1 Umum...!!! aku bisa juara Lomba...!!!
aku bisa.. Bisa dan Bisa...!!!! mana semangatmu..!!! Apakah telah padam hanya
dengan segelintir orang, jangan dengarkan kata-kata mereka, jangan teteskan air
mata jika Kamu mendapat nilai yang Kecil, karena ingat air mata, Tidakk...!!!
dapat merubah nilaimu, karena yang dapat merubah nilaimu adalah dirimu sendiri,
Bukan orang lainn..!!!, maka dari itu bangkitlahh..!!! kobarkan kembali semngat
juangmu, yang kau butuhkan sekarang ialah Kaki yang akan berjalan lebih jauh
dari pada biasanya, Mata yang menatap lebih lama, lebih tajam dari biasanya...
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari pada biasanya, mulut yang akan
selalu berdo’a dan lapisan tekad yang 1000 kali lebih kuat dari pada baja,,
bangkitt..!!!”
Jika
air mata itu tidak menetes berarti aku belum berhasil menyemangati diriku
sediri, aku bahkan berkhayal setiap pohon, benda, dan hewan yang aku lewati
berteriak. Ayo kamu bisa..!!! dasar pikiranku sangatlah konyol tapi itulah yang
aku lakukan, menunggu seseorang untuk menyemangatimu?? Sampai kapan kau
menunggu sesuatu yang tidak pasti, semangatmu ada pada dirimu sendiri itulah
yang aku lakukan. Bahkan terkadang aku bernyanyi menghibur diri salah satu lagu
Favoritku yaitu “Laskar Pelangi” walau pun aku tidak hapal seluruhnya.
“Mimpi
Adalah Kunci untuk kita menaklukan Dunia..” satu lagi lagu yang dapat membakar
semangatku
“Jangan
menyerah..!!! jangan menyerah...!!! jangan menyerahhhh.. Syukuri apa yang ada
hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik.”
Percayalah pada
kekuatan mimpi..!!!
Saat
kenaikan kelas XII aku juga pernah berjualan Kripik singkong di Sekolah bersama
temanku dan di detik-detik kelas XII aku lebih sering menulis cerpen dan Puisi
untuk mengisi waktu luang dan mengikuti lomba-lomba di Sosial Media, cerpenku
pernah dimuat dalam buku Antalogi cerpen dan puisi di berbagai Penerbit, seperti
“Al-Qur’an Amazing!” penerbit Al Qalam media, “ Dulu Sainganku Sekarang
Sahabatku” penerbit Gema Media, “Kerudung Terakhir untuk Emak” penerbit bintang
pelangi juga Puisi “Sajak Perpisahan” dan “Mimpi sang Ibu Pertiwi” setidaknya
apa yang aku tulis bisa bermanfaat, selain itu juga keluargaku belum ada sama
sekali yang kuliah karena terbentur dengan ekonomi keluarga, sehingga aku harus
berusaha, berharap agar aku mendapatkan beasiswa, agar aku bisa kuliah tanpa
membebani kedua orang tuaku.
Hampir
saja aku putus asa kalau tidak karena firman Allah “Janganlah kamu berputus asa.”
mungkin aku sudah menyerah. Tapi aku masih punya Mimpi untuk Indonesia tercinta
yang akan aku perjuangkan, walau pun aku harus berjalan sendiri, dan berdiri
menatap langit langit, walau pun orang lain bilang, tidak bisa..!!! terlalu
sulit..!!! aku akan mencobanya, aku masih punya orang tua yang akan mendoakanku
dimana pun aku berada. Nanti akan aku pikirkan lagi bagaimana caranya, aku
pasrah menghadapinya, semoga negeri ini memikirkan Nasib anak-anak Petani yang
mempunyai mimpi yang besar, mimpi yang dapat mengubah Indonesia, bukan orang-orang
yang mempunyai Harta, jabatan saja yang terpandang lalu kami di pandang sebelah
mata hingga kami mengubur mimpi kami dalam-dalam. Tentu Tidak..!!! kami tak kan pernah mengubur mimpi kami untuk Indonesia, karena aku
cinta Indonesia. Semoga saja Indonesia tidak seperti itu.. Aku sangat bersyukur
bisa diterima di pilihan pertama Fakultas Ekonomi dan bisnis, Program Studi
Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Aku menarik napas
dalam-dalam dan menghembuskannya sesaat, bukan lega yang aku rasakan malah
sebaliknya. Aku menaruh harapan disini, ya semoga saja Allah memudahkan jalanku
disana untuk menuntut ilmu. Aku harus berpisah dengan orang-orang yang aku
cintai, orang tuaku, keluargaku. Sebelumnya aku ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya
kepada Teman sekelasku, Teman-teman OSIS dan Rohis serta Guru-guruku yang aku
Cintai. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan semoga kita bisa dipertemukan
kembali suatu saat nanti dengan wajah yang tersenyum dengan kesuksesan.See you
Again. Cukup sekian perjalanan hidupku dari kecil hingga sekarang, Terimakasih
telah mendengarkan.
Wassalamu’alaikum. Wr.
Wb
Lampung, 21 Juli 2016
BBM : 5FBC40F5
IG/Line: Endiakt16
Twiter
: Endideswanto_97