Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia
4 Juni 2010 pukul 7:47
Untuk saudaraku di Indonesia
namaku ENDi DESWANTO aku akan bagikan untuk para teman2 ku,surat ini sangat menyentuh dan menggambarkan masyarakat indonesia yang terlalu manja.
.
Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini
untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku,
kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena
Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan
demikian saudaraku?
Disaat saya
menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari
melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis
da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap
tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari
Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat
fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya
mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA
sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai
jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja.
Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian
yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut
sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji
untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA
ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah
dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu
yang saya ketahui Tentang negeri kalian.
Pasti para ibu-ibu
disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan
mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin
dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini
yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini,
saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan
tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan
mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap
alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan
diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.
Susu formula bayi
adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu,
namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua
tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri
kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri
kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas
siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di
selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi
televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding,
ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya
untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena
di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini,
sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian
belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.
Memang
hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan
bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got
apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati
syahid, karena serangan roket tentara Israel!
Kami temukan
mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing
bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis
Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan
perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang
akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Perlu
kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009)
kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600
diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula
sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza,
dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang
kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri
kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh
dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang
kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari
rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?
Perlu
kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita
kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami
diblokade.
Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha
di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya
terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda
baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela
serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi
letupan bom dan peluru saudaraku.
Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau
halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya
tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab
mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap,
kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam,
yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk
halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad,
sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.
Kami di
sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam
saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk
menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di
sana.
Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai
dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai
nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat
perang, bagaimana Dengan kalian?
Akhir desember kemarin, saya
menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia
diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10
tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran
ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di
tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.
Mereka
belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang
tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon
kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara
setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan
tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang
didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi
solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami
menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur,
karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk
kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan
saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di
akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami.
Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk
menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang
masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi
Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.
Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H)
Shared By Catatan Catatan Islami Pages
Tidak ada komentar :
Posting Komentar