MAKALAH
AL QUR'AN HADITS "POLA HIDUP SEDERHANA"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kaum muslimin dan muslimat selama ini senang berhura-hura dan berperilaku
komsumtif. Saat ini mereka cenderung mengikuti hawa nafsu tanpa memperhitungkan
bahwa itu perbuatan yang sia-sia dan merugi. Untuk mengatasi perbuatan
seseorang agar bernilai ibadah dan dapat mendatangkan kebaikan dunia dan
akhirat, maka dari itu pentingnya memahami dalil naqli dan aqli terutama dalam
membentuk pola pikir hidup sederhana. Hidup sederhana bukan berarti kita
menjadi fakir, namun bagaimana kita bersikap tunduk atau rendah diri di hadapan
Tuhan Semesta Alam.
B. Tujuan
Adapun tujuan dasar dari penulisan ini adalah dalam rangka memenuhi nilai
kognitif dan psikomotorik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan untuk
meningkatkan perilaku zuhud kita selama hidup di dunia fana ini melalui
pendekatan dalil naqli dan aqli.
BAB II
ISI
I. Hadits tentang pola Hidup Sederhana
Terjemahan
Hadits 1 :
“Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, rasulullah
SAW bersabda : Makanlah dan minumlah, berpakaian, dan bersedekahlah, tanpa
berlebihan dan tidak sombong.” (HR. Ahmad)
Hadits 2 :
“Dari Karimah al-Miqdad bin Ma’di kariba r.a, dia berkata, saya mendengar
rasulullah SAW bersabda : Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah/bejana yang
lebih buruk dari perutnya, sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup meneguhkan
tulang rusuknya. Kalaupun dia harus mengisinya, maka 1/3 untuk makanan, 1/3
untuk minuman, dan 1/3 untuk bernafas.” (HR. Al Tirmidzi, Ibn Majah, dan
Muslim)
2. PENJELASAN HADITS TENTANG POLA HIDUP SEDERHANA.
Dalam
Hadits ini Rasulullah menerangkan tentang sesuatu yang lebih buruk daripada
mengisi perut dari sebuah bejana, yaitu mengisi perutnya dengan makanan sampai
penuh. Dalam suatu riwayat mengatakan dari Aisyah r.a dari nabi Muhammad SAW
beliau bersabda kepada orang yang minum dari bejana perak “seolah-olah api
bergejolak di perutnya.” (HR. ahmad dan Ibnu Majah). Kemudian Allah berfirman dalam QS Al A’raf:31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ (31)
Artinya : (Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di
kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Asbabun Nuzul ayat ini yaitu :
Pada masa Jahiliyah, manusia yang mengerjakan Haji hanya memakan makanan yang
mengenyangkan saja, tidak mengutamakan makanan yang dapat menambah gizi dan
vitamin yang diperlukan oleh badan. Dengan turunnya ayat ini, makanan dan
minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur untuk dipelihara
kesehatannya. Dengan begitu manusia lebih kiat mengerjakan ibadat. (sumber :
Tafsir/ Indonesia/ Jalalain/ Surah Al A’raaf ayat 31)
Larangan berlebih-lebihan itu
mengandung beberapa arti, di antaranya:
1. Ini adalah diantara hal yang paling bermanfaat untuk limpa dan hati. Karena, perut pada saat dipenuhi dengan makanan, akan sempit untuk minuman. Jika minumannya sudah masuk, maka perut itu akan terasa sesak pada saat untuk bernafas. Setelah itu, yang terasa adalah kelelahan dan keletihan seperti orang yang memikul beban yang berat.
Bahaya
kenyang ada enam. Pertama, badan yang berat, karena kenyang akan melemahkan
kekuatan dan tubuh. Yang bisa menguatkan tubuh adalah penyesuaian porsi
konsumsi makanan dan bukan banyaknya makanan yang dikonsumsinya.
Kedua,
keras hati. Ada riwayat dari Hudzaifah tentang Nabi Saw yang pernah bersabda,
“Orang yang sedikit makannya, maka sehat perutnya dan bening hatinya. Sementara
itu, orang yang banyak makannya, maka perutnya sakit dan hatinya keras.”
Ketiga,
hilangnya kecerdasan, rusaknya kemampuan menalar, dan lemahnya daya hafal. Ini
seperti yang dikatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib k.w., “Kekenyangan akan
menghilangkan kecerdasan.”
Keempat,
melemahkan tubuh dalam melakukan ibadah dan mencari ilmu. Poin ini seperti yang
dikatakan oleh Luqman pada anaknya, “Pada saat lambung sudah terisi penuh, maka
pikiran akan tidur hingga tidak berfungsi, hikmah akan membisu, anggota tubuh
juga duduk tidak dapat melakukan ibadah.”
Kelima,
menyebabkan kantuk. Ini seperti yang dikatakan orang bijak, “Orang yang banyak
makannya, maka akan banyak minumnya. Orang yang banyak minumnya, maka ia akan
banyak tidurnya. Orang yang banyak tidurnya, maka akan banyak dagingnya. Orang
banyak dagingnya, maka akan keras hatinya. Orang yang keras hatinya, maka akan
tenggelam dalam lumpur dosa.” Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang pernah
bersabda, “Jangan matikan hati kalian dengan banyak makanan dan minuman.
Karena, hati itu seperti tanaman yang pada saat kebanyakan air akan mati.”
Rasulullah Saw juga bersabda, “Allah Swt tidak memberi perhiasan pada seseorang
yang lebih utama melebihi keterjagaan perutnya.”
Keenam,
memperkuat dorongan syahwat dan membantu bala tentara setan. Ini seperti yang
dikatakan oleh Al-Ghazali. Diriwayatkan dari Nabi Saw yang pernah bersabda,
“Banyak makan adalah racun.”
Tidak
dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan. Hal
ini seperti yang dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa kesehatan adalah
mahkota yang bertengger di kepala orang yang masih sehat dan itu hanya
diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit.
Kesehatan
tidak akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama,
mengikuti perintahnya, serta menjauhi larangannya.
Kesehatan
seseorang sangat ditentukan bagaimana pola makan yang bersangkutan. Karena,
Allah Swt memerintahkan untuk menjaga pola makan dalam ayat berikut:
“Makan
dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan,” (QS Al-A’raf [7]: 31)
Pada
ayat ini Allah menunjukkan kepada kita bagaimana cara makan dan minum yang baik
hingga kita dapat hidup dengan sehat dan kuat untuk melakukan aktivitas, baik
keduniaan maupun keakhiratan. Allah Swt juga melarang kita dari
berlebih-lebihan dalam makan dan minum serta melampaui batas dalam dua hal itu.
Hal ini terlihat jelas dalam ayat di atas
Seorang Ibn Sina pernah berkata “Berkah dan
Hikmah dari Allah tidak akan masuk ke dalam perut yang sudah penuh dengan
makanan. Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan sedikit pula
tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan nyata
berkah pada umur dan waktunya.”
3. PERTANYAAN
1) Apa maksud
dari perkataan Ibn Sina “Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan
sedikit pula tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas
dan nyata berkah pada umur dan waktunya.”?
Seseorang yang kekenyangan
dikhawatirkan timbul sikap bermalas-malasan, sehingga dia sering menunda
pekerjaan, dan rasa capek ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja, serta
lalai dalam mengerjakan ibadat. Sedangkan mereka yang sedikit makan dan
minumnya Insya Allah tidak berada dalam keadaan malas, tetap khusyuk dalam
melaksanakan ibadat, dan fit menjalani aktivitas.
3) Bagaimana kita tahu cara menentukan takaran 1/3 makanan
yang harus dikonsumsi tubuh? Tubuh dan akal yang sehat akan merespon dengan
baik jikalau makanan dan minuman yang kita konsumsi sudah terasa cukup. Ini
sama halnya dengan anjuran untuk mengkonsumsi air oleh Institute of Medicine
menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan
mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari.
4) Dimana letak perbedaan antara makan sedikit dengan kikir
terhadap diri sendiri? Perbedaanya ada pada niatnya, jika orang makan sedikit
karena kikir pada dirinya adalah semata-mata hanya ingin agar hartanya tidak berkurang,
sedangkan makan sedikit yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah keinginan
kita untuk mengikuti sunnah beliau dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5) Kapan ilmuwan mulai membuktikan bahwa makan/minum
secukupnya memberikan dampak yang baik bagi tubuh kita?
Dr. Alexis Carrel seorang dokter internasional dan
pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa
dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.
Dan ilmu pengetahuan juga membuktikan bahwa dengan berpuasa, Lambung kita
beristirahat, dan HCl dinetralkan oleh empedu, sehingga tukak lambung (penyakit
maag) pun tidak muncul.
6) Siapakah dapat kita contoh dari seorang pembesar yang
hidup sederhana saat ini? Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad,
ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya : "Saat
anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat! kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."
"Ingat! kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."
ketika menginap di hotel, ia meminta
diberikan kamar tanpa tempat tidur karena ia lebih suka tidur di lantai
beralaskan karpet dan selimut.
DAFTAR PUSTAKA
Aidh bin
Abdullah Al-Qarni. 2007. 391 Hadits Pilihan. Jakarta : Darul Haq.
Habib Syarief Muhammad Alaydrus. 2009. Agar Hidup Selalu Berkah. Bandung
: PT. Mizan Pustaka.
Muhammad Kaamal Abdul aziz.2005. Fit dengan Menu Rasulullah. Bandung
: PT. Mizan Media Utama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar