Efek Blog

Sabtu, 11 Januari 2014

makalah osaka


MAKALAH AL QUR'AN HADITS "POLA HIDUP SEDERHANA"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Setiap kaum muslimin dan muslimat selama ini senang berhura-hura dan berperilaku komsumtif. Saat ini mereka cenderung mengikuti hawa nafsu tanpa memperhitungkan bahwa itu perbuatan yang sia-sia dan merugi. Untuk mengatasi perbuatan seseorang agar bernilai ibadah dan dapat mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat, maka dari itu pentingnya memahami dalil naqli dan aqli terutama dalam membentuk pola pikir hidup sederhana. Hidup sederhana bukan berarti kita menjadi fakir, namun bagaimana kita bersikap tunduk atau rendah diri di hadapan Tuhan Semesta Alam.

B.     Tujuan

Adapun tujuan dasar dari penulisan ini adalah dalam rangka memenuhi nilai kognitif  dan psikomotorik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan untuk meningkatkan perilaku zuhud kita selama hidup di dunia fana ini melalui pendekatan dalil naqli dan aqli.

BAB II
ISI
I. Hadits tentang pola Hidup Sederhana
Terjemahan
Hadits 1 :
“Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, rasulullah SAW bersabda : Makanlah dan minumlah, berpakaian, dan bersedekahlah, tanpa berlebihan dan tidak sombong.” (HR. Ahmad)
Hadits 2 :
“Dari Karimah al-Miqdad bin Ma’di kariba r.a, dia berkata, saya mendengar rasulullah SAW bersabda : Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah/bejana yang lebih buruk dari perutnya, sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup meneguhkan tulang rusuknya. Kalaupun dia harus mengisinya, maka 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk bernafas.” (HR. Al Tirmidzi, Ibn Majah, dan Muslim)
2. PENJELASAN HADITS TENTANG  POLA HIDUP SEDERHANA.
            Dalam Hadits ini Rasulullah menerangkan tentang sesuatu yang lebih buruk daripada mengisi perut dari sebuah bejana, yaitu mengisi perutnya dengan makanan sampai penuh. Dalam suatu riwayat mengatakan dari Aisyah r.a dari nabi Muhammad SAW beliau bersabda kepada orang yang minum dari bejana perak “seolah-olah api bergejolak di perutnya.” (HR. ahmad dan Ibnu Majah). Kemudian Allah berfirman dalam QS Al A’raf:31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)

Artinya : (Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Asbabun Nuzul ayat ini yaitu :
            Pada masa Jahiliyah, manusia yang mengerjakan Haji hanya memakan makanan yang mengenyangkan saja, tidak mengutamakan makanan yang dapat menambah gizi dan vitamin yang diperlukan oleh badan. Dengan turunnya ayat ini, makanan dan minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur untuk dipelihara kesehatannya. Dengan begitu manusia lebih kiat mengerjakan ibadat. (sumber : Tafsir/ Indonesia/ Jalalain/ Surah Al A’raaf ayat 31)

Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:

1.
Ini adalah diantara hal yang paling bermanfaat untuk limpa dan hati. Karena, perut pada saat dipenuhi dengan makanan, akan sempit untuk minuman. Jika minumannya sudah masuk, maka perut itu akan terasa sesak pada saat untuk bernafas. Setelah itu, yang terasa adalah kelelahan dan keletihan seperti orang yang memikul beban yang berat.

Bahaya kenyang ada enam. Pertama, badan yang berat, karena kenyang akan melemahkan kekuatan dan tubuh. Yang bisa menguatkan tubuh adalah penyesuaian porsi konsumsi makanan dan bukan banyaknya makanan yang dikonsumsinya.

Kedua, keras hati. Ada riwayat dari Hudzaifah tentang Nabi Saw yang pernah bersabda, “Orang yang sedikit makannya, maka sehat perutnya dan bening hatinya. Sementara itu, orang yang banyak makannya, maka perutnya sakit dan hatinya keras.”

Ketiga, hilangnya kecerdasan, rusaknya kemampuan menalar, dan lemahnya daya hafal. Ini seperti yang dikatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib k.w., “Kekenyangan akan menghilangkan kecerdasan.”

Keempat, melemahkan tubuh dalam melakukan ibadah dan mencari ilmu. Poin ini seperti yang dikatakan oleh Luqman pada anaknya, “Pada saat lambung sudah terisi penuh, maka pikiran akan tidur hingga tidak berfungsi, hikmah akan membisu, anggota tubuh juga duduk tidak dapat melakukan ibadah.”

Kelima, menyebabkan kantuk. Ini seperti yang dikatakan orang bijak, “Orang yang banyak makannya, maka akan banyak minumnya. Orang yang banyak minumnya, maka ia akan banyak tidurnya. Orang yang banyak tidurnya, maka akan banyak dagingnya. Orang banyak dagingnya, maka akan keras hatinya. Orang yang keras hatinya, maka akan tenggelam dalam lumpur dosa.” Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang pernah bersabda, “Jangan matikan hati kalian dengan banyak makanan dan minuman. Karena, hati itu seperti tanaman yang pada saat kebanyakan air akan mati.” Rasulullah Saw juga bersabda, “Allah Swt tidak memberi perhiasan pada seseorang yang lebih utama melebihi keterjagaan perutnya.”

Keenam, memperkuat dorongan syahwat dan membantu bala tentara setan. Ini seperti yang dikatakan oleh Al-Ghazali. Diriwayatkan dari Nabi Saw yang pernah bersabda, “Banyak makan adalah racun.”

Tidak dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa kesehatan adalah mahkota yang bertengger di kepala orang yang masih sehat dan itu hanya diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit.

Kesehatan tidak akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama, mengikuti perintahnya, serta menjauhi larangannya.

Kesehatan seseorang sangat ditentukan bagaimana pola makan yang bersangkutan. Karena, Allah Swt memerintahkan untuk menjaga pola makan dalam ayat berikut:

“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan,” (QS Al-A’raf [7]: 31)

Pada ayat ini Allah menunjukkan kepada kita bagaimana cara makan dan minum yang baik hingga kita dapat hidup dengan sehat dan kuat untuk melakukan aktivitas, baik keduniaan maupun keakhiratan. Allah Swt juga melarang kita dari berlebih-lebihan dalam makan dan minum serta melampaui batas dalam dua hal itu. Hal ini terlihat jelas dalam ayat di atas
Seorang Ibn Sina pernah berkata “Berkah dan Hikmah dari Allah tidak akan masuk ke dalam perut yang sudah penuh dengan makanan. Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan sedikit pula tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan nyata berkah pada umur dan waktunya.”



3. PERTANYAAN
1)      Apa maksud dari perkataan Ibn Sina “Barang siapa sedikit makan dan minumnya, maka akan sedikit pula tidurnnya. Barang siapa sedikit tidurnya, maka akan terlihat jelas dan nyata berkah pada umur dan waktunya.”?
Seseorang yang kekenyangan dikhawatirkan timbul sikap bermalas-malasan, sehingga dia sering menunda pekerjaan, dan rasa capek ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja, serta  lalai dalam mengerjakan ibadat. Sedangkan mereka yang sedikit makan dan minumnya Insya Allah tidak berada dalam keadaan malas, tetap khusyuk dalam melaksanakan ibadat, dan fit menjalani aktivitas.
3)      Bagaimana kita tahu cara menentukan takaran 1/3 makanan yang harus dikonsumsi tubuh? Tubuh dan akal yang sehat akan merespon dengan baik jikalau makanan dan minuman yang kita konsumsi sudah terasa cukup. Ini sama halnya dengan anjuran untuk mengkonsumsi air oleh Institute of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari.
4)      Dimana letak perbedaan antara makan sedikit dengan kikir terhadap diri sendiri? Perbedaanya ada pada niatnya, jika orang makan sedikit karena kikir pada dirinya adalah semata-mata hanya ingin agar hartanya tidak berkurang, sedangkan makan sedikit yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah keinginan kita untuk mengikuti sunnah beliau dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5)      Kapan ilmuwan mulai membuktikan bahwa makan/minum secukupnya memberikan dampak yang baik bagi tubuh kita?
Dr. Alexis Carrel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan. Dan ilmu pengetahuan juga membuktikan bahwa dengan berpuasa, Lambung kita beristirahat, dan HCl dinetralkan oleh empedu, sehingga tukak lambung (penyakit maag) pun tidak muncul.
6)      Siapakah dapat kita contoh dari seorang pembesar yang hidup sederhana saat ini? Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya : "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat
! kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."
ketika menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur karena ia lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.


DAFTAR PUSTAKA
            Aidh bin Abdullah Al-Qarni. 2007. 391 Hadits Pilihan. Jakarta : Darul Haq.
Habib Syarief Muhammad Alaydrus. 2009. Agar Hidup Selalu Berkah. Bandung : PT. Mizan Pustaka.
Muhammad Kaamal Abdul aziz.2005. Fit dengan Menu Rasulullah. Bandung : PT. Mizan Media Utama

Tidak ada komentar :

Posting Komentar