Kamis, 12 Januari 2012
PERADABAN MESOPOTAMIA
PERADABAN MESOPOTAMIA
A. Letak Geografis dan Sejarah awal Mesopotamia
Mesopotamia
merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia
berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris
dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang
bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir ke arah tenggara secara
pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari dua ratus mil,
kedua sungai itu saling mendekat. Daerah yang dilalui kedua sungai itu
pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah
hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini
menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan
sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada
bangsa-bangsa lain yang tinggal di tepi-tepi lembah sungai. Timbullah
serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air irigasi dan tanah
yang baik. Bangsa yang mencapai peradaban yang layak pertama kali itu
di lembah sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria. Adapun
penduduk asli di situ ditakhlukkan menjadi budak yang kemudian dikawini
pula. Bangsa Sumeria dating dari gurun dan pegunungan di luar
Mesopotamia.
Mereka tentunya mula-mula
adalah para peternak yang hidup sebagai nomad. Datang pula kesitu bangsa
Semit untuk kemudian bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelum sampai ke
lembah Eufrat dan Tigris bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar
kehidupan politik dan ekonomi pertanian.
Sejarah
Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini
sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa
Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck,
Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg
juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon
Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan
penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad
berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid
Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja,
pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg
mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara
dua sungai" itu.
B. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Ekonomi
Pada
dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban
Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum, sebagaian
besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa
yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan mengembangkan
peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola
ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan
yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak
secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori.
Demikian
juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli
pemerintah. Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai
budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara
bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi
atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu
pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan
yang sangat baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil
dan ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara.
Hasil
pertanian diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan
mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian. Meskipun industri bukan
tumpuan utama, perekonomian bangsa sumeria bukan berarti tidak
berkembang dengan baik. Dengan kendaraan beroda yang berhasil
diciptakan. Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang
didatangkan dari negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan
manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor
ke daerah-daerah lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang terbuat
dari logam mulia.diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli.
Para saudagar dan pelancong yang datang dari arah utara dan barat
melalui daerah “bualan sabit subur” menuju ke Timur Mediterrania dan
Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk industry
maupun pertanian bangsa Sumeria.
Bukti
telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan
adanya keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya. Yakni
menggunakan sejenis senjata perang yang berbentuk bnuga yang ditemukan
dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir menujukan bahwa
Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.
Di
atas itu semua, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis.
Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis
dan ditandatangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah
digunakan ialah logam mulia seperti emas dan perak.
C. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Sosial
1. Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbahagi dua golongan yaitu :
a. Golongan Pemerintah
Terdiri daripada Raja, Ketua pendeta, ketua Tentera dan orang bangsawan.
b. Rakyat
· Terdiri daripada rakyat bebas, petani, artisan, dan pedagang.
· Hamba daripada tawanan perang.
2. Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperanan sebagai:
a. Ketua kerajaan/pemerintah dan dianggap sebagai tuhan atau wakil tuhan dan pemilik negara kota, dikenali teokrasi.
b. Ketua Tentara
c. Ketua pendeta/agama
d. Berkuasa melantik pembesar terutama ahli keluarga dalam memegang jawatan di Zigurat.
e. Berkuasa dalam bidang ekonomi, pengutipan cukai tanah, hasil pertanian dan perniagaan.
f. Ketua pemerintahan dan dibantu golongan bangsawan yang ada ikatan kekeluargaan.
g. Masyarakatnya
tidak menyembah raja saebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja Naramsin
di Akkad – gelar diri Raja Empat Penjuru Alam.
3. Bangsa-Bangsa Pendukung Peradaban Mesopotamia
a. Bangsa Ubaid
Merupakan
bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun.
Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam
biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi
pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
b. Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan
bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata
pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang
dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun berbeda dengan para pendahulunya
bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk
agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke
ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami
Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah
dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok
masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian
Sumer.
Bangsa
ini menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak
dewa. Dewa-dewa tersebut, antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa
Bumi), dan Eridu (Dewa Air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut
adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga sudah mengenal tulisan, yaitu
tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah pada
tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di bawah pimpinan Sargon. Bangsa Akkad adalah rumpun bangsa Semit.
c. Bangsa Akkad (± 2350 SM)
Memasuki
tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah
berhasil mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja
Sargon. Memilih Agade sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa
Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah maju sehingga
berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa
semit. Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki cerita-cerita
dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan
Gilgamesh.
d. Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga
Babilonia. Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang
menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Baghdad
sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi
pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang
terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal
sebagai pembuat Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang
tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh
masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8
kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi
adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan
hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di
sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia
melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai
karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira
tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran
tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada masa pemerintahan Hammurabi,
kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah
Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur
di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia
terpecah-balah dan akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari
bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah
oleh bangsa Kassi (Kassit).
e. Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka
membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi
sungai Tigris dijadikan ibukota. Pemerintahan bangsa Assyria bercorak
militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Gelar
tersebut di dapat karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan
penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk
imperium yang besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai
Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan
infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan
setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada
Raja. Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka
dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga
membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang
pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah
Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah
lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan
(tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan,
sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan
sejarah. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan
antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal.
Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh
bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas
kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan
Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga
mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.
f.Bangsa Babilonia Baru
Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali
keperkasaan Babilonia yang dulu pernah jaya. Raja bangsa Khaldea yang
terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon dan
menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia
Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan
taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi
sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya
yang akan menuju ke kota Babilonia. Hal kedua yang menarik adalah
pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya. Taman itu
dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa
podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air
terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak
bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh
seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat
menakjubkan.
Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan
astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui
dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib seseorang juga
ramalan tentang gerhana. Mereka membagi minggu dalam tujuh hari, satu
hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari
malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan
jam matahari (sundial). Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar
adalah peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina. Ibukota
Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah
Yudea. Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya
dijadikan budak dan tawanan. Peristiwa itu disebut masa pembuangan
Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel.
Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu tahun 539 SM,
Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
g. Bangsa Persia
Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia,
berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia
Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah
India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja
Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama
Cambysses.
Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam
negeri Persia. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan
negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja
Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa
kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di Kota
Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa
untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat
serangan dari Iskandar Zulkarnaen.
D. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Budaya
Orang-orang
Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku
itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum
dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang
dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi
(Codex Hammurabi).
Tradisi
kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat
Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga
tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian.
Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk.
Menceritakan juga kehidupan yang kekal dan kesaktian.
Orang-orang
Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang
dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan
tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang
tepat dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya, baik untuk bercocok
tanam, perdagangan, dan sebagainya. Untuk mempermudah memahami
pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan
mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu
terus dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem
penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam menjadi 1 hari, 30 hari
menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.
E. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Religi/Kepercayaan
Berkembangnya
kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria.
Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu
(Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga
dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria
juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari), dan
Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria juga menyembah
Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang
memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa
yang berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa
Marduk adalah lambang usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah
pertanian.
Kepercayaan
bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang
tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai
daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta
ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi diturunkan kepada
bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan,
bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita
Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup
abadi di dunia ini tidak ada.
Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan ciri berikut:
a. Mengamalkan kepercayaan banyak tuhan atau politiesme.
b. Raja sebagai wakil tuhan.
c. Pendeta ketuai upacara agama di Zigurat.
d. Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yg penuh debu.
e. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan bersifat ketuhanan/teokrasi.
F. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang HANKAM
Sejak
awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem
hukuman dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas
nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan hukum seperti itu, masyarakat
akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan menjadikan Raja Hammurabi
sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya.
Hukum
tersebut berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar
2,5 meter dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia.
Prasasti itu ditemukan kembali oleh pada ahli Prancis di Kota Susa
(Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum atau
Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi) dan merupakan hukum atau
undang-undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau
undang-undang itu ditulis tentang peraturanperaturan yang menyangkut
bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan.
Hukum itu terdiri dari 300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian
dengan jelas tercantum jenisjenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam
menjalankan undang-undang itu, Raja Hammurabi bertindak dengan keras dan
tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan.
Aspek undang-undang ini dapat dicirikan dengan:
· Mengenalkan Kod Undang-Undang Hammurabi
· Berteraskan hak rakyat terhadap keadilan.
· Hukuman adalah setimpal dengan kesalahan, hukuman juga berbeda mengikuti susunan lapisan masyarakat. Contoh:
1. Jika rakyat patah tulang bangsawan juga tulangnya akan dipatahkan.
2. Jika bangsawan cedera atau patahkan tulang rakyat, hukumannya denda satu uang perak.
3. Kod ini mengandungi 282 undang-undang yang dipahat pada tembok.
4. Dasar perundangan tamadun Mesopotamia.
5. Berjaya mengelakkan wujudnya permasalahan di kalangan masyarakat pelbagai kaum dan susun lapis masyarakat.
6. Wujudkan perpaduan dan mengukuhkan organisasi.
G. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Peninggalan
bangsa Sumeria yang antara lain berupa lukisan - lukisan para penguasa
yang terlukis dalam peta, kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah
yang tertutup oleh benda-benda yang tidak berharga. Dan mereka berhasil
mengungkapkan karateristik kebudayaan bangsa Sumeria dalam bidang
arsitektur Sumeria terletak pada tingkat kerumitannya yang khas. Sebagai
contoh ialah istana para raja (3500 SM ) dibangun berdasarkan perencaan
yang rumit. Bangunan terdiri dari tangga yang besar dan
tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief dengan bentuk binatang dan
manusia. Sebenarnya orang-orang Sumeria lebih familiar dengan
bangunan-bangunan yang berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya
batu besar di Mesopotamia membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang
berkembang.
Seni
pahat bangsa Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk
dekorasi dan isinya berupa cerita-cerita yang berupa bentuk badan
manusia ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah bentuk khas seni
pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Tradisi
kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat
Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga
tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian.
Telah memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Ceritakan
juga kehidupan yang kekal dan kesaktian. Bidang
arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota
yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan
mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin,
tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga
pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta
perhiasan dari emas. Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia
H. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Bahasa
Aramaik merupakan bahasa yang digunakan masyarakat Assyria, Kaldynia,
Yahudi, dan Syria sejak 900 tahun sebelum Masehi. Istilah Aramaik
diambil dari kata Aram, cucu Nabi Nuh dari anak kelimanya, Sam.
"Makanya, ada yang menyebut bahasa Aram. Bahasa ini pertama kali
berkembang di Padan Aram, lembah di barat daya Mesopotamia, yang dihuni
anak-cucu Aram. Dari lembah inilah bahasa Aramaik berkembang menjadi
bahasa utama masyarakat Mesopotamia dan menembus Imperium Assyria dan
Babylonia. Sebagai bahasa yang terus berkembang, Aramaik mengalami
penyesuaian dengan tradisi lokal. Idiom yang digunakan bercampur dengan
budaya setempat. Begitu pula dialek, pengucapan, dan penulisannya yang
tak berhenti pada satu pakem. Selama 15 abad perjalanannya, bahasa
Aramaik terbelah dalam dua aliran besar, Aramaik Barat dan Aramaik
Timur. Aliran ini muncul berdasarkan dialek utama masyarakat yang
menggunakannya.
Aramaik
Barat bersandar pada dialek Yahudi yang berkembang di Yerusalem,
Talmud, dan Talgum. Sedangkan Aramaik Timur muncul berdasarkan dialek
Syriak di wilayah Assyria, Kaldynia, Babylonia, dan Mundai. Ada beberapa
fase perkembangan bahasa Aramaik. Fase keempat, antara abad ke-2 sampai
ke-7, yang disebut Aramaik Mutakhir. Fase terakhir inilah yang diyakini
sebagai bahasa sehari-hari Yesus selama hidupnya. Fase ini diyakini
pula sebagai fase puncak perkembangan. Bahasa Aramaik menjadi bahasa
utama spiritual dan intelektual penganut agama samawi alias kaum Semit
masa itu. Sebagaimana bahasa Ibrani bagi Yahudi dan bahasa Arab bagi
penganut Islam. "Tiga bahasa itu menjadi bahasa spiritual tiga agama
Semit karena berasal dari rumpun yang sama," kata Franz Rosenthal,
profesor studi bahasa kuno dalam Journal Near Eastern. Jangan heran jika
tiga bahasa tersebut punya kemiripan dari berbagai sisi. Huruf dalam
bahasa Aramaik dan Ibrani punya beberapa kemiripan bentuk. Beberapa
huruf bisa disambung dengan huruf lain untuk membentuk kata. Hal serupa
juga bisa ditemukan dalam bahasa Arab. Kosakata yang dimiliki tiga
bahasa ini juga berdekatan. Kata "tidak" dalam bahasa Aramaik disebut
"la". Sama persis dengan kosakata Arab. Beberapa kosakata Arab dan
Ibrani juga punya kemiripan. Bangsa Israel dalam bahasa Arab disebut
"bany Israil". Sedangkan Ibrani menyebutnya "benei Yisra'il." Dalam
perkembangan selanjutnya, bahasa Aramaik lambat-laun berkurang. Skala
penggunaannya juga menyempit pada ritual peribadatan yang bersumber dari
Kitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Aramaik. Kini bahasa
Aramaik "cuma" menjadi wilayah kajian tentang peradaban Mediterania.
Namun, bukan berarti ia punah sama sekali. Harian The Christian Science
Monitor, 29 Januari 2004, menemukan fakta menarik. Bahasa Aramaik
ternyata masih digunakan dalam ritual peribadatan 130 tokoh Katolik
Maronit di Kormakiti, Siprus. Mereka tetap mendaras doa sebagaimana
bahasa yang digunakan Yesus semasa hidup. Dialek mereka terpengaruh
dialek Arab sehingga bahasa Aramaik dari Kormakiti ini disebut gaya Arab
Maronit Siprus.
I. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang IPTEK
Peradaban
Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM).
Keunggulan-keunggulan tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut :
· Bidang
arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota
yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
· Kemampuan
mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin,
tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga
pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta
perhiasan dari emas.
· Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia.
· Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia
· Kewujudan
Sistem Tulisan Sistem pendidikan telah melahirkan juru tulis, Epik
Gilgamesh merupakan hasil kesusasteraan yang tertua di dunia serta
mengandungi falsafah dan cara hidup orang Mesopotamia.
· Perkembangan
ilmu astronomi, Perkembangan ilmu matematik dan geometri, Menggunakan
jalan laut, menciptakan kalender berdasarkan sistem solar yang
mengandungi 12 bulan dalam satu tahun.
· Perkembangan
ilmu perobatan, Kerajaan Assyria mementingkan kesihatan anggota
tenteranya 500 jenis 0bat-0batan termasuk herbal dan ramuan perobatan,
serta cara mengobati.
J. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Politik
Bentuk
bangsa adalah “Negara Kota” yang masing-masing Negara kota dipimpin
oleh seorang raja. Sebagaimana telah disinggung di muka, masing-masing
raja memilki otoritas penuh baik sebagai pemimpin politik, supervisor
irigasi maupun pemimpin keagamaan. Mungkin lebih tepat bangsa Sumeria
menganut sistem pemerintahan dan bentuk negara “kondefenderasi terbuka”.
Persatuan diperlukan hanya dalam bidang militer ketika mendapatkan
serangan dari luar. Namun tidak jarang juga terjadi persaingan dan ingin
saling menguasai di antara Negara-negara kota sendiri. Sebagai contoh
ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di bawah kekuasaan
tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik. Sebagian besar
penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai budak yang hidup dalam
sebuah tirani yang secara terpaksa harus rela menerima setiap kehendak
raja. Raja berkedudukan sebagai dewa yang memerintah manusia di bumi.
Kebebasan intelektual hanya sedikit diberikan.
K. Hubungan Peradaban Mesopotamia dengan Peradaban/Kerajaan Lain
Kerajaan Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan
Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia.
Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju
Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang,
di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi pemerintahan
(ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang terbesar
adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat
Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari
pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka
undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang
ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah
pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum
itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah
rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia
melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai
karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira
tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran
tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada masa pemerintahan Hammurabi,
kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah
Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur
di Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia
terpecah-balah dan akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari
bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah
oleh bangsa Kassi (Kassit)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar