4:00 PM
Versi
materi olehendi deswanto
Sejarah peradaban Mesopotamia, Mesopotamia merupakan pengertian dari daerah atau tanah
yang terletak di antara sungai-sungai. Mesopotamia disebut juga bulan sabit
yang subur karena wilayahnya menyerupai bulan sabit yang daerahnya terletak di
lembah sungai Eufrat dan Tigris. Daerah Mesopotamia terletak di utara sungai
Eufrat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu terdapat di lereng pegunungan
Armenia, yaitu di Perbatasan antara Irak dan Rusia. Lumpur endapan
bertumpuk-tumpuk pada muaranya dan muncullah dataran rendah baru. Di sekitar
muaranya terdapat rawarawa penuh dengan tumbuhan semak belukar dan dihuni oleh
aneka jenis burung liar. Makin ke arah pedalaman, alamnya makin kering.
Banjir-banjir di Mesopotamia tidak
dapat diramalkan waktunya seperti pada sungai Nil di Mesir. Luapannya datang
secara mendadak, dengan demikian tidak dapat dibuat perhitungan-perhitungan.
Ada delapan bangsa yang pernah bermukim di Mesopotamia diantaranya yaitu,
bangsa Sumeria, Akkadia, Assyria- Babylonia, Chaldea-Babylonia baru, Persia,
Guti, Karssita dan Medes. Peradaban Mesopotamia disebut sebagai peradaban tinggi
karena di Mesopotamia telah mengenal bahasa dan tulisan, tulisan yang
dikembangkan menggunakan huruf paku. Tulisan dibuat bukan di atas kertas
seperti di Mesir (papirus), tetapi dengan jalan menekan tanah liat (soft clay)
oleh alat sederhana yang disebut a square tipped (ujung bambu persegi). Di
Mesopotamia berkembang seni bangunan yang disebut Ziggurat (menara bata-bata).
in Ilmu Pengetahuan Sosial - on 01.09 - No comments
A. Awal
Peradaban Mesopotamia
Berdasarkan
temuan arkeologis dan studi sejarah Peradaban Mesopotamia Kuno bermula sejak
abad 3500 BC hingga 2000 BC, bernama Mesopotamia konon secara etimologis
berasal dari kata Mesos yang berarti tengah dan potamos berarti sungai.
Keberadaan dari Sungai Eufrat (2.815 km) dan Tigris (2.045 km) adalah menopang
utama bagi perkembangan peradapan Mesopotamia Kuno. Kawasan ini merupakan daerah
pertanian yang sangat subur, membentang dari Laut Tengah sampai Teluk
Persia.Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan “daerah subur bulan sabit” atau dalam
bahasa inggrisnya “the fertile crescent“, karena bentuk daerahnya
menyerupai bulan sabit.
Mesopotamia merupakan salah satu
peradaban tertua di dunia.Letak Mesopotamia berada di wilayah perlembahan yang
terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat.Hulu kedua sungai tersebut
berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir
ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka.Hanya kurang dari dua
ratus mil, kedua sungai itu saling mendekat (lihat gambar 1.1).Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya
subur.Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air
yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat.Hal ini menyebabkan rakyat
disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera.Kesuburan dan
kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di
tepi-tepi lembah sungai.Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin
memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. Sehingga untuk menjaga dan
keperluan pertahanan keamanan kota Mesopotamia dibangun dengan sekeliling
benteng atau pun tembok yang dikelilingi parit di sepanjang luar kota
Mesopotamia kuno.
Bangsa
yang mencapai peradaban yang layak pertama kali itu di lembah sungai Efrat dan
Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria.Adapun penduduk asli di situ ditakhlukkan
menjadi budak yang kemudian dikawini pula.Bangsa Sumeria dating dari gurun dan
pegunungan di luar Mesopotamia.
Mereka tentunya mula-mula adalah
para peternak yang hidup sebagai nomad.Datang pula ke situ bangsa Semit untuk
kemudian bercampur dengan bangsa Sumeria.Sebelum sampai ke lembah Eufrat dan
Tigris bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar kehidupan politik dan ekonomi
pertanian. Tercatat pengolahan lahan pertanian pertama, menurut F. Rahardi,
terjadi di Mesopotamia (Irak) sekitar tahun 10.000 SM. Dari masa food
gathering kemudian berlanjut pada masa food producing, menciptakan
alat-alat untuk berproduksi. (lihat gambar 1.2)
B. Perkembangan Peradaban Mesopotamia
dibidang Ekonomi
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban
Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri.Dikatakan demikian sebab
secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa
Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola ekonomi bangsa
Sumeria lebih sederhana.Negara memberikan kesempatan yang lebih luas kepada usaha
yang bersifat individual.Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik penguasa
baik dalam praktek maupun teori.
Demikian juga dalam bidang perdagangan
maupun industri tidak di monopoli pemerintah.Hanya saja karena sebagian besar
rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan
ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan
ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu
pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang
sangat baik sekali, untuk mengairi tanah
pertaniannya dibuatlah saluran air dari kedua sungai Eufrat dan Tigris.
Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu
keledai dan lembu disamping itu, tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan
ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara.
Pada
musim hujan (dari bulan Oktober hingga April) di Mesopotamia terjadi air bah
dari kedua sungai Eufrat dan Tigris. Air menggenangi daerah daerah di sepanjang
aliran sungai dan setelah surut meninggalkan lapisan Lumpur yang amat subur.
Keadaan
tanah yang subur tersebut serta sungai-sungai yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban
Mesopotamia. Peradaban di “Bulan Sabit Subur” tidak hanya didukung oleh
tanahnya yang subur, tetapi juga karena tempatnya yang keras, yang membutuhkan
pengelolaan yang cermat misalnya dalam mengatur air yang kadang jumlahnya
terbatas dan kadang berlebihan (banjir). Hal ini merupakan alasan kenapa
peradaban pertama tidak terjadi di daerah tropis (Indonesia, Brazil, Kongo,
dll) yang benar-benar subur yang memiliki air berkelimpahan, makanan, buruan,
mineral dan kayu.
Wilayah antara sungai Eufrat dan
Tigris tiap tahun dibanjiri oleh air sungai dari pegunungan. Arus air sungai
membawa serta humus23 dari pegunungan. Akibat melimpahnya air dan humus,
wilayah dekat sungai menjadi sangat subur. Pada 5500 SM pertanian sudah
dilakukan oleh masyarakat di muara sungai. Saat orang-orang mulai bertani dan
hidup menetap secara berkelompok kehidupan menjadi lebih rumit sehingga mereka
memerlukan seorang pemimpin untuk mengatur semua masalah-masalah yang terjadi.
Maka mulailah ada seorang pemimpin (dan terus berkembang menjadi raja) yang
diharapkan dapat meredam segala kekacauan yang terjadi. Tetapi yang terjadi
malah sebaliknya kebanyakan kekacauan disebabkan oleh raja itu sendiri.
Sekitar 5000 SM masyarakat setempat
sudah mulai melakukan irigasi dan membuat bendungan karena sering mengalami
banjir. Cerita mitos Bahtera Nuh menggambarkan sebuah bencana banjir yang luar
biasa dahsyat, tiap banjir menurut kepercayaan merupakan hukuman para
dewa-dewi. Cerita ini diciptakan di wilayah Mesopotamia. Bencana banjir
merupakan cerita tertua yang selalu muncul hampir dalam setiap peradaban. Di
India, Dewa Wisnu untuk kali pertama menjelma menjadi seekor ikan (Matsya
Awatara) untuk memberi tahu Raja Manu bahwa akan terjadi banjir yang sangat
besar. Selain membawa kehidupan air juga membawa bencana yang maha dahsyat bagi
umat manusia.
Untuk menjaga dan mengantisipasi banjir,
pemerintahan haruslah kuat. Para penduduk menggali kali-kali dari sungai menuju
ke ladang-ladang yang jauh dari sungai. Kesuburan wilayah mereka meluas dan
tiap tahun hasil panen bertambah.
Adapun
hasil pertanian/panen tersebut diangkut dengan kendaraan beroda sehingga
memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian. Hasil utama
pertanian ini adalah gandum kemudian jemawut dan jelai. Konon bangsa Sumeria
adalah bangsa yang mengenal roda dan gandum yang pertama kali di dunia.
Sedikit
berbicara mengenai roda, Bangsa yang dianggap penemu roda adalah bangsa Elam
yang hidup di Mesopotamia. Barangkali ide penciptaan roda berasal dari rol-rol
kayu yang ditaruh di bawah papan tempat beban guna memudahkannya bergerak. Jadi
beban digelindingkan di atas rol-rol tersebut, dan setelah itu rolnya dipindah
ke depan, demikian seterusnya. Berkat penggunaan rol-rol kayu tersebut, usia
sapi penghela beban dapat lebih panjang. Rol-rol kayu yang berfungsi sebagai
gelindingan tersebut kemungkinan besar merupakan cikal bakal roda.
Meskipun
industri bukan tumpuan utama, perekonomian bangsa sumeria bukan berarti tidak
berkembang dengan baik, meskipun tidak memiliki sumber alam lain seperti kayu,
batu-batuan, perunggu, emas, besi, timah dll. Namun dengan kendaraan beroda
yang berhasil diciptakan.Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang
didatangkan dari negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan manufaktur,
untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah
lain yang luas.Barang–barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia.diciptakan
oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar dan pelancong yang
datang dari arah utara dan barat melalui daerah “bualan sabit subur” menuju ke
Timur Mediterrania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa
produk-produk industry maupun pertanian bangsa Sumeria.
Bukti telah ada hubungan antara Mesir dan
Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya keasamaan pada budaya tertentu
antara keduanya.Yakni menggunakan sejenis senjata perang yang berbentuk bnuga
yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir menujukan bahwa
Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.
Di atas itu semua, bangsa Sumeria adalah
peternak, peladang(lihat gambar 1.3)
dan juga masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara
hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan ditandatangani oleh saksi.
.
C. Alat Pembayaran Masa
Mesopotamia
Dalam sejarah peradaban manusia; penemuan
konsep uang sejak sekitar 5,000 tahun lalu oleh bangsa Mesopotamia (3000
SM) merupakan penemuan yang paling penting untuk mempermudah
terjadinya perdagangan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Sistem ekonomi
pada masyarakat Mesopotamia kuno sudah mengenal perdagangan dengan sistem
barter dan berupaya menemukan penggunaan uang sebagai cara untuk mengatasi
kelemahan sistem barter. Mereka pada umumnya berdagang hasil pertanian,
pakaian, dan keramik. Dan telah perluasan hubungan dagang dengan bangsa lain
termasuk dengan masyarakat dari mesir kuno. Dalam hal ini sekali lagi didukung
oleh peran utama dari Sungai Eufrat dan Tigris selain sebagai irigasi,
penghasil sumber daya pangan dan air minum juga sebagai sarana transportasi.
Pertama kali uang koin ditemukan penghujung
millennium ketiga SM di Mesopotamia. Bentuknya seperti tablet yang terbuat dari
lempung kemudian dibentuk koin, bertuliskan huruf paku uang shekel
(lihat gambar1.4) yang diperkenalkan
zaman itu adalah setara berat 180
butir gandum untuk benda-benda yang dianggap berharga seperti perak, perunggu,
tembaga, dlsb. Tercatat dalam sejarah 13 Abad kemudian (1760 SM) bahkan
uang juga mulai secara resmi masuk dalam sistem hukum yang dikenal dengan Hukum Hammurabi – karena
diperkenalkan oleh Raja ke 6 dari bangsa Babylonia yang bernama Hammurabi. Lalu beberapa puluh tahun kemudian
mata uang bangsa Mesopotamia berubah memakai koin perak.Melalui fase sejarah
yang berliku dalam ribuan tahun, uang berubah dalam bentuk lain yang terbuat
dari perak, perunggu, emas, tembaga. Kemudian lahirlah uang kertas, tentu saja
kertas klasi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar