Efek Blog

Minggu, 05 Januari 2014

makalah sku penegak bantara pramuka



PENGERTIAN DAN FUNGSI AD/ART GERAKAN PRAMUKA

·         PENGERTIAN
1.       AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia
2.       Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial, maupun budaya
3.       Suluh & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya
4.       Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka

·         FUNGSI
AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA
·         KEPPRES No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, dengan pertimbangan:
1.       anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan warga Negara Ind. Yg berkepribadian dan berwatak luhur dst.
2.       untuk mencapai maksud dan tujuan tsb harus dilakukan dilingkungan anak-anak dan pemuda di samping lingkungan kel. dan sek.
3.       sesuai Tap MPRS No I/MPRS/1960 ttg GBHN dan Tap MPRS No II/MPRS/1960 ttg Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama ’61-’69 mengenai pendidikan pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan tunggal untuk diberi tugas melaksanakan pendidikan tersebut di atas.

Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajak kita untuk takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kita semua punya agama dan keyakinan. Kita tinggal menjalankan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, sila ke 1 ini mengajak kita untuk menjalin kerukunan dengan sikap saling hormat – menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama. Walaupun berbeda agama, kita harus tetap menjaga kerukunan dan menjaga kenyamanan beragama antara pemeluk agama satu dengan agama yang lainnya. Seperti yang kita tahu, Indonesia sungguh kaya akan budaya. Bahkan di Indonesia ada 5 agama yang diakuin. Ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Kita semua hidup berdampingan, dan diharapkan dapat menjaga hubungan baik diantara pemeluk agama lainnya.
  Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mengajak kita untuk mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat dan hak – hak asasi manusia. Menjunjung nilai – nilai kemanusiaan. Kita harus saling membantu. Apabila ada saudara kita yang menderita kesusahan, seperti terkena bencana alam, kita harus memberi bantuan kepada mereka. Membantu meringankan beban mereka. Di Indonesia banyak terdapat organisasi – organisasi untuk saling membantu, diantaranya ada Lembaga HAM yang membela hak asasi kita apabila ada yang bersikap tidak adil kepada kita.
  Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Bagi saya, sila ketiga ini benar – benar menggambarkan Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda – beda tapi tetap satu. Indonesia dari Sabang sampai Merauke, bermacam – macam adat dan budaya, berjuta – juta penduduk. Biar begitu, kita harus bersatu jika ada yang berniat menghancurkan Indonesia. Kita harus berani membela mengorbankan untuk kepentingan negara apabila diperlukan. Mungkin untuk jaman sekarang kita tidak perlu berperang menggunakan senjata tajam, tapi dengan wawasan kita, kita bisa melawan Negara lain. Mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. Kita juga harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Ini yang sering membuat bangsa Indonesia terpecah, contohnya adalah golongan A dan B yang mengatasnamakan golongan kedaerahan, mempermasalahkan hal yang sebetulnya tidak perlu dipermasalahkan.
  Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Masih ada hubungannya dengan sila – sila diatas, mengapa menyelesaikan suatu masalah harus dengan cara kekerasan? Bahkan untuk hal yang tidak begitu penting. Mengapa harus sampai mengganggu ketidaknyamanan pemeluk agama lain yang sedang beribadah cuma gara – gara hal yang sebenarnya tidak layak jika dipermasalahkan dengan urat yang menonjol dan kekerasan fisik. Semua masalah itu sebenarnya bisa kita selesaikan dengan cara damai, bermusyawarah. Menanyakan pendapat yang satu dan yang lainnya, dengan kepala dingin. Ini sebenarnya pengamalan yang ingin disampaikan sila keempat, namun sangat sulit dilakukan. Bermusyawarah mufakat dalam setiap pengambiulan keputusan, kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain, menghormati dan menghargai pendapat orang lain, berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah dan pastinya bekerjasama untuk mempertanggungkan jawabkan keputusan tersebut. Lagi – lagi kita harus mengesampingkan kepentingan pribadi kita demi kebaikan bersama.
  Sila kelima, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan, suatu kata yang sudah mulai langka di jaman sekarang ini. Yang salah dibela, yang benar ditinggalkan. Yang punya salah besar dihukum sebentar, yang punya salah secuil dipenjara bertahun – tahun. Banyak yang diinjak –injak hanya karena miskin atau tidak berpendidikan. Banyak orang yang sudah tidak membela keadilan, mungkin karena materi atau mungkin memang karena sudah tidak peduli.. Biarpun sekarang sudah jaman emansipasi, namun masih banyak juga yang memandang rendah terhadap kemampuan wanita. Kita harus belajar untuk menghargai orang lain. Selain itu, untuk diri sendiri, kita juga harus bisa menyeimbangkan hak dan kewajiban untuk diri kita.
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerjasama yang erat di tengah – tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Bentuk
Sepuluh batang padi yang terhimpun terletak di tengah lingkaran merah. Di bawah batang padi ini terdapat tulisan “asean” huruf kecil dengan jenis huruf helvetica berwarna biru. Lingkaran merah ini dibatasi cincin putih dan biru.
Makna perlambang
  • Lambang ASEAN ini digunakan sebagai lambang resmi ASEAN.
  • Lambang ASEAN melambangkan kemantapan, perdamaian, persatuan, dan dinamika ASEAN. Warna-warna lambang — biru, merah, putih dan kuning — adalah warna-warna yang digunakan dalam berbagai bendera negara-negara anggota ASEAN.
  • Warna biru melambangkan perdamaian dan kemantapan, merah melambangkan keberanian dan dinamika, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kemakmuran.
  • Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN. hal ini melambangkan harapan para bapak pendiri ASEAN yang memimpikan ASEAN terdiri atas seluruh sepuluh negara-negara Asia Tenggara yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas.
  • Lingkaran melambangkan persatuan ASEAN.
  • Hak cipta Lambang ASEAN dimiliki oleh ASEAN.
B. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau blogo-pbbiasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama :
Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
BADEN POWELL
Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Nama sesungguhnya Robert Stephenson Smyth, Ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford, bernama Baden Powell, yang meninggal ketika stephenson masih kecil.
Pengalaman-pengalaman Baden Powell sejak kecil sangat berpengaruh dengan adanya kegiatan kepramukaan yang ada sekarang ini. Pengalaman tersebut ditulisnya menjadi sebuah buku berjudul “Aids To Scouting”, yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku ini sangat menarik, tidak hanya bagi pemuda bahkan orang dewasa. Tn. William Smyth sebagai seorang pemimpin Boys Brigade minta agar BP melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman beliau.
Maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Negeri Inggris, di ajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. BP menikah dengan Olave St.Clair Soames pada tahun 1912, dan di anugerahi tiga orang anak. BP meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
SEJARAH SINGKAT KEPRAMUKAAN SEDUNIA
Pada awal tahun 1908 BP menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya itu kemudian terbit sebagai buku “Scouting for Boys”. Buku ini cepat tersebar ke seluruh negeri Inggris, bahkan ke negara-negara lainnya, dan berdirilah di mana-mana organisasi kepramukaaan (yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boy Scout. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga, yang disebut CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi cerita tentang Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudyard Kipling sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub tersebut.
Tahun 1918 BP membentuk ROVER SCOUT (pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat di bidang kepramukaan. Tahun 1922 BP menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para Pramuka Penegak dalam menghadapi hidupnya, agar mencapai kebahagiaan. Buku itu menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore sedunia, di Arena Olympiade, London. BP mengundang Pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu BP diangkat sebagai bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The World).
Gagasan Baden Powell itu jitu, cemerlang, dan sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara-negara lain. Di antaranya di Nederland (Padvinder, Padvinderij), yang kemudian oleh orang Belanda di bawa dan dilaksanakan juga di negara jajahannya, termasuk Indonesia dengan mendirikan organisasi yang bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

3 komentar :

  1. Terimakasih makalah from bloger nya sangat membantu.

    BalasHapus
  2. iya,sama2..salam pramuka..oh ya prmuka mana?

    BalasHapus
  3. ka itu sejarah kepramukaan indonesia dan dunia emq di gabung iyaaa ?? kalo di gabung makasih iya ka atas infonya :)

    BalasHapus